Interferensi Berbahasa Arab di Sosial Media

Authors

  • Leliy Kholida Prodi Pendidikan Agama Islam, Universitas Muhammadiyah Kendari

DOI:

https://doi.org/10.51454/jet.v2i2.123

Keywords:

Arabic, community group, facebook, WA

Abstract

In Bourdiue's perspective, social media is considered a novelty. As a result, opportunities arise for new class constellations. This study aims to determine the reasons for the Bedilan community group to choose the use of the Arabic language inserted in social media and the influence of its use. This study is a sociolinguistic study that uses a descriptive qualitative approach. There are two data used, namely primary data obtained from direct observation (the Bedilan Kalitirto Berbah community group and their social media), interviews by random sampling (360 parents of students), and literature in the form of relevant previous studies. The results of the study show that the Arabic dictions "syafakillah", "yaumul milad", "barakallah" are the new habits of the Bedilan community in social media on Whatsapp and Facebook when communicating.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Alwi, A. Muhammad. (2017). Pilihan Bahasa Masyarakat Dwibahasawan berdasarkan Stratifikasi Sosial Pada Masyarakat Lombok Nusa Tenggara Barat. NOSI, Vol. 5, Nomor 3, Februari, 319-338.

Azzuhri, Muhandis. (2016). Kontribusi Bahasa Arab-Jawa terhadap Harmonisasi Sosial. Edukasia: Jurnal Penelitian Pendidikan Tohe, Achmad. (2005). Bahasa Arab Fusha dan Amiyah serta Problematikanya. Bahasa dan Seni, tahun 33 No. 2 , 201-214.

Dhiauddin. (2015). “Arabic Program On Cot Kala Langsa Streammmming Radio sebagai Strategi Baru Pembelajaran Bahasa Arab”. Arabiyat: Jurnal Pendidikan Bahasa Arab dan kebahasaaraban, 2, (1) 17-30.

Fuziah, Jiah. (2011). Fitur-Fitur Fonologis Penggunaan elemen-elemen Bahasa Arab dalam Komunikasi Masyarakat Keturunan Arab Surakarta. Jurnal Adabiyat , Vol X No. 2, 207-232.

Gabrilini, Abba. (2017). Alasan Politisi PKS gunakan Bahasa Arab saat bicarakan Uang Suap. Online,http://nasional.kompas.com/read/2017/06/08/13302691/alasan.politisi.pks.gunakan.bahasa.arab.saat.bicarakan,uang.suap. Diakses pada 6 Juli 2017.

Imron, A. Al-Ma’ruf & Nugrahani, Farida. (2017). Pengkajian Sastra Teori dan Aplikasi. Surakarta: CV. Djiwa Amarta Press

Jati, R. Wasisto. (2015). Islam Populer sebagai Pencarian Identitas Muslim Kelas Menengah Indonesia. Teosofi: Jurnal Tasawuf dan Pemikiran Islam, Vol. 5 (1), 139-163.

Niampe, La. (2012). Bahasa Melayu di Kerajaan Buton: Studi berdasarkan Naskah Kuno Koleksi Abdul Mulku Zahari di Buton. Jurnal Bahasa dan Seni Tahun 40 Nomor 1, 14-25.

Thoyib I. M dan Hamidah, Hasanatul. (2017). Interferensi Fonologis Bahasa Arab “Analisis Kontranstif Fonem Bahasa Arab terhadap fonem Bahasa Indonesia pada Mahasiswa Universitas Al-Azhar Bukan Jurusan Sastra Arab. Jurnal Al-Azhar seri Humaniora , Vol. 4 No. 2.

Ubaidillah. (2011). Interferensi Penggunaan Nama Diri Berbahasa Arab di Indonesia (sebuah Kajian Sosiolinguistik). Jurnal Adabiyat, vol. 10 No. 1, 1-18.

Widianto, Eko. (2015). Interferensi Bahasa Arab dan Bahasa Jawa pada tuturan masyarakat pondok Pesantren sebagai gejala Pergeseran bahasa. Procedding International Seminar “language amuntenance Shift V”, September, 262-266.

Wolfreys, Julian, Ruth R., dan Kenneth, Womack. (2020). Key Concepts in literary theory (second edition). Edinburgh: University Press.

Downloads

Published

2022-06-15

How to Cite

Kholida, L. (2022). Interferensi Berbahasa Arab di Sosial Media. Journal of Education and Teaching (JET), 2(2), 162-177. https://doi.org/10.51454/jet.v2i2.123